Selamat Tahun Baru Louice

Akhir tahun ini, rencananya akan kami habiskan dirumah saja dengan begitu kami berharap Loui bisa menikmati tahun baru pertamanya. Jauh hari sebelumnya kami merencanakan untuk memakai seragam pada hari Natal, warna merah adalah warna terpilih untuk seragamnya.

Menjelang hari Natal , kakaknya Eunice terserang flu dan batuk berat sehingga kami harus berulang kali mengantarnya ke dokter, menjelang malam natal 24 Desember, keadaannya semakin membaik dan kami memutuskan untuk pergi bersama ke Gereja, Loui tentunya diajak, kami sangat bergairah karena itu adalah natal pertama Loui. Jam berangkatpun tiba dan semua merasakan kegairahan Natal ditambah dengan baju seragam merah. Mengikuti acara , kami perhatikan tidak ada kelainan, malahan kakaknya yang baru sembuh masih agak lemah. Malam itu kami lewatkan dengan baik dan gembira.

Sesampainya dirumah, Loui mulai batuk dan badannya terasa hangat. Batuknyapun bertambah semakin malam, dugaan kami dia terkena radang tenggorokan.Keesokan harinya, kami antar dia ke dokter untuk berobat dan memang dia terkena radang tenggorokan, dokter menganjurkan untuk meminum obat antibiotik.Selama dia terkena batuk ternyata Loui pun tidak dapat makan dengan baik. Hari ke dua sakit,batuk Loui tidak berkurang malah bertambah banyak, hari itu juga kami antar ke dokter lagi, masih sama diagnosanya, sakit tenggorakan. Tetapi sekarang selain tidak dapat makan, Loui pun sering tidur, kami perkirakan karena kelelahan akibat denyut jantung yang cepat , juga energi untuk batuk. Hari itu juga , pengasuh Loui, mengundurkan diri , dengan alasan tidak tega melihat bayi Loui. Kami harus punya renacana cadangan karena selama ini , jam makan Loui adalah 2 jam sekali, sehingga subuhpun harus ada yang menyuapi dan menjaga.

Kami memutuskan untuk bersama-sama pergi ke Garut , karena mungkin banyak pertolongan dari saudara-saudara disana. Dengan persiapan yang minim siang itu juga , 26 Desember kami pegi ke Garut.

Harapan kami untuk mendapat bantuan tenaga yang menjaga memang benar, namun kondisi Loui malah memburuk, pada hari pertama disana, Loui tidak dapat makan, dan karena badannya lemah , dia seperti merengek-rengek selama seharian, selain itu tidurnya pun tidak bisa nyenyak karena terganggu oleh batuk. Otomatis kumpulan keadaan ini semakin membuat buruk kondisi Loui pada hari ke 2 disana. Kami harus mempunyai rencana lain, akhirnya kami memutuskan segera mengantar Loui ke dokter yang menangani yang artinya kami harus pulang kerumah.Kamipun bergegas menyiapkan segalanya kembali kerumah. Pikiran kami hanya tertuju kepada kondisi Loui yang sangat lemah. Sepanjang perjalanan kami perhatikan , dia tidur dengan nyaman diselingi sesekali batuk.

Hari itu adalah hari libur,jadi kami sesampainya di rumah sakit, kami pasti akan dirujuk ke IGD terlebih dahulu. Dokter anak yang memeriksa Loui ternyata menemukan gejala radang paru-paru (pneumonia), ini akibat dari lemahnya kondisi Loui akibat penykait jantung yang dideritanya. Rontgen, cek darah dan infus pun disiapkan. Dan dari hasil cek darahnya ternyata Loui harus diberi oksigen tambahan. Itulah untuk pertama kalinya kami melihat Loui dengan alat-alat pengobatan disekelilingnya. Kami berharap dan berdoa hari itu Loui bisa segera sembuh.

Ini adalah hari ke delapan Loui dirawat, ternyata dugaan kami terhadap Loui tidak lah salah, anak ini adalah seorang pejuang yang kuat, meskipun semua perlatan sudah dilepas , tapi berat badannya masih mengkhatirkan. Kami tahu Loui kamu adalah special gift, yang akan terus berjuang, jangan takut Tuhan sayang kamu.

Kami melewati tahun baru pertama bersama Loui di rumah sakit, kami bersyukur karena dia berangsur pulih.

Terimaksaih atas doanya dari Gereja Tiberias dan saudara semua, kami tahu Tuhan memberikan semuanya baik bagi kita...

 

Selamat Tahun baru Loui,

Papi,Mami,Eunice

Comments

Popular Posts